Hari itu, aku dan teman-temanku tertawa bersama-sama, walau penyebabnya berbeda. Sayap kami terkembang sempurna, bentangannya memenuhi ruangan. Sayapku juga. Lalu orang itu datang. Dia memang selalu datang, seminggu sekali. Ia seharusnya membawa sesuatu yang kusuka. Ia memang membawanya. Tetapi ia toh tidak memberikannya. Ia datang untuk mengikat sayap kami. Ia mulai bicara. Sayap-sayap kami mengerut perlahan. Tertulis kata 'bosan' di wajah teman-temanku. Aku berusaha mengembangkan sayapku, menghargainya, terutama saat ia memintaku menjawab sebuah pertanyaan. Tapi ia malah mengerutkan sayapku, lalu mulai mengikat sayap kami. Salah seorang dari kami terpaksa maju ke depan ruangan. Sayapnya mau diikat. Kalau ini kelas TK, ia pasti menangis. Tapi ia tidak menangis. Ia orang yang kuat. Tetapi setelah kembali ke tempatnya lagi, setahuku ia mulai mengeluh. Mungkin ikatannya terlalu kuat. Sayap kami tetap terikat selama hampir 45 menit. Setelah itu ia keluar ruangan, tanpa melepaskan sayap kami. Jahat sekali! Kami berjuang melepaskan ikatan-ikatan itu. Kami saling bantu, satu sama lain. Ikatanku sudah lepas, tapi sayapku sakit. Yang lain sedang mengelus sayap mereka masing-masing, sakit. Aku minum susu coklat sambil mengelus sayapku yang luka. Tidak sampai 10 menit sayap kami sembuh. Tapi bukan itu yang penting. Minggu depan ia akan datang lagi, membawa sesuatu yang kusuka itu, lalu mengikat sayap-sayap kami lagi.
aikomeow · Wed Jul 22, 2009 @ 10:41pm · 3 Comments |